© Hengky Sumisto
Halim Posted
Makalah
Individu
Pengantar
Falsafah Sains (PPS702)
Program
Pascasarjana / S3
Institut
Pertanian
November 2003
Dosen:
Prof. Dr.
Ir. Rudy C. Tarumingkeng (penanggung jawab)
Prof. Dr.
Ir. Zahrial Coto
strategi
peningkatan pangsa pasar PT.TTR di pasar International
Oleh:
Hengky
Sumisto Halim
062030091/PSL
E-mail: rieekiee@yahoo.com
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menurut BPS (2000), dari 558 Perusahaan Tekstil diseluruh
Indonesia baru memenuhi 4,07 % pangsa pasar dunia.
PT.
TTR adalah salah satu produsen dan eksportir tekstil yang berdomisili di
B. Perumusan Masalah
Untuk merumuskan
masalah yang sedang dihadapi
perusahaan perlu diidentifikasi faktor-faktor dari dalam perusahaan yang
sifatnya dapat dikendalikan maupun faktor-faktor dari luar yang
sifatnya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
1.
Faktor
internal perusahaan dan produktifitas karyawan belum optimal sehingga tidak
semua permintaan pasar dapat dipenuhi oleh perusahaan.
2.
Kapasitas
produksi perusahaan yang terpasang 150 ton/ bulan sedangkan order yang masuk dibawah 100 ton
per bulan (tergantung jenis kain ).
3.
Faktor
dari luar perusahaan seperti:
a.
Makin ketatnya persaingan baik diantara eksportir
dari dalam negeri maupun luar negeri menyebabkan pembeli
mempunyai lebih banyak
alternatif, sehingga bargaining power
eksportir semakin melemah.
b.
Situasi
politik dalam negeri yang kurang kondusif menyebabkan pembeli
dari luar negeri kurang tertarik
untuk bertransaksi dengan
perusahaan tekstil di
c.
Sistem
pembagian kuota oleh pemerintah yang belum sesuai dengan peraturan pembagian
kuota kepada perusahaan tekstil di
Dari analisis diatas dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1.
Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan
untuk meningkatkan pangsa pasar
eksportnya.
2.
Dengan
semakin ketatnya persaingan apakah sistem distribusi dan pemasaran yang ada
sudah memadai atau perlu ditingkatkan.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Mencari strategi yang tepat untuk meningkatkan
pangsa pasar PT.TTR dipasar
International.
2.
Meninjau
faktor distribusi yang ada apakah sudah cukup menunjang strategi pemasaran yang
diperlukan oleh PT. TTR.
D. Manfaat Penelitian.
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :
1.
Pengusaha, untuk mengetahui
kekuatan perusahaan tekstil sehingga memudahkan
pihak manajemen untuk dapat meningkatkan
pangsa pasar dengan menghadapi tantangan yang ada.
2.
Penulis, dapat menambah
wawasan dan pengetahuan dalam mencari
dan menentukan cara terbaik bagi strategi pemasaran produksi perusahaan tekstil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Visi Perusahaan.
Dari Visi perusahaan dapat dianalisis pemanfaatan teknologi
yang dimaksud adalah
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi oleh perusahaan untuk
melakukan terobosan secara cepat dalam mencari pasar sasaran ekspor tekstil
yang baru maupun untuk mengadakan hubungan yang lebih efektif dan efisien
dengan patner bisnisnya seperti agen dan
distributor di luar negeri. Perusahaan meningkatkan pemasaran dengan
pengembangan teknologi dengan
ditingkatkannya sumber daya manusia (SDM) dan departemen R&D untuk
mencari dan membuat tekstur
kain yang spesifik yang
mempunyai keunggulan deferensiasi produk.
1. Pernyataan Misi
Perusahaan
Dinyatakan
dengan pengembangan produk
baru dilakukan dengan diciptakan berbagai macam jenis kain baru untuk mengisi
pasar, operator mesin weaving
ditingkatkan keakhliannya dalam
menangani dan mengoperasikan mesin, sehingga selain dapat menangani mesin
dengan lebih baik juga menghasilkan mutu produk
yang semakin baik serta meningkatkan efisiensi juga kemampuan seorang
operator untuk menangani,
mengoperasikan dan memantau 6 mesin sekaligus akan meningkatkan efisiensi
produksi. Hal lain terlihat dari kualitas produk
yang dihasilkan sudah memenuhi standar
Amerika dan Eropa, sehingga
kualitas produknya sudah diakui
sebagai komoditas ekspor yang bertaraf
internasional.
Secara kualitatif Sumber Daya Manusia yang dimiliki perusahaan
cukup handal sehingga dapat menunjang kinerja ekspor. Dibagian
pengawasan standar mutu produksi sangat terjamin. Penanganan dan pemahaman
dokumentasi ekspor oleh bagian dokumen cukup
baik sehingga jarang membuat kekeliruan yang sifatnya fatal.
Untuk cara pemasaran ekspor selain secara langsung kepada distributor
dirintis pula kepada agen
baik yang mempunyai perwakilan di Indonesia maupun yang
ada diluar negeri dengan cara melakukan penetrasi pasar terutama dipasar
internasional dengan dasar keunggulan bersaing seperti: produk tekstil
mengandung keistimewaan daya tahan, gaya, rancangan serta pelayanan dengan
kemudahan dan ketepatan waktu pengiriman untuk tujuan memenuhi kepuasan
pelanggan.
2.
Filosofi Perusahaan
a.
Hubungan Perusahaan dengan Stake Holder :
Hubungan
perusahaan dengan
recruitmen dapat
menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas masyarakat
disekitarnya dan hubungan perusahaan dengan masyarakat cukup baik tampak pada
pedulinya perusahaan memperhatikan pengolahan air limbah
agar tidak merusak lingkungan
sekitar perusahaan, disamping itu
untuk karyawan yang cukup berprestasi akan diberikan penghargaan pada saat acara Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan Republik
b.
Tujuan Perusahaan.
Tujuan
perusahaan dalam 1 sampai 2 tahun terakhir ini adalah meningkatkan pemasaran
tekstil terutama dengan ekspor tekstil dan berusaha agar kinerja perusahaan
perusahaan berada pada tingkat yang sehat untuk pencapaian laba yang sesuai
dengan performa perusahaan dalam
persaingan yang makin ketat dengan meluncurkan jenis produk yang spesifik
kepasar Internasional terutama kepasar Eropah, Inggris dan Amerika mengingat
harga jual tekstil kenegara
tersebut masih cukup tinggi disamping
itu perilaku distributor atau
agen untuk negara-negara
tersebut relatif baik dalam
arti masih dapat
memegang janjinya (gentleman). mengurangi
'idle' mesin dengan memberi prioritas
pengolahan persiapan kain setengah jadi khusus untuk order dari negara Eropa, Inggris dan Amerika.
c.
Kebijakan Perusahaan
Pihak manajemen sangat tanggap terhadap situasi
pasar baik mengenai permintaan produk
yang belum dihasilkan oleh perusahaan
maupun dalam hal peningkatan kualitas produk. Dengan jenis produk yang
bervariasi dan kualitas yang memenuhi standar akan menjamin kesinambungan penjualan dan
menguatnya daya saing.
B. Analisis Lingkungan Makro
Analisis Lingkungan makro untuk mengetahui faktor
- faktor strategis yang mempengaruhi lingkungan industri dan lingkungan internal perusahaan yaitu :
1.
Faktor Ekonomi:
Mengingat kontribusi
tekstil terhadap Gross National Product sebesar 2,75 % maka
masih diperlukan peningkatan pemasaran
produk tekstil kepasar internasional.
Perusahaan perlu mengetahui arah perekonomian dari negara dimana ia beroperasi. Menurunnya nilai
rupiah terhadap US dollar menjadikan barang - barang ekspor dari
Demikian pula dengan PT. TTR, karena
banyak nya jenis kain yang
dimilikinya sehingga saat terjadi
kenaikkan nilai US dollar
terhadap rupiah perusahaan sudah
mendapat laba dari sejumlah stock grey walaupun belum terjadi proses
produksi.
Nilai mata uang rupiah yang kurang stabil terhadap Dollar
Amerika yang disebabkan kondisi politik di
Menurut majalah Komoditas edisi khusus 26 Januari 2000, minat sektor agro
makin menguat dan diyakini akan
makin pospektif, besar nilai investasi
diprediksi naik 2,5 %. Industri tekstil termasuk dalam
daftar perkembangan persetujuan
PMDN sektor agro 1997 - oktober 1999.
2.
Faktor Politik dan Hukum.
a.
Kebijakan
pemerintah di bidang ekspor - impor mengenai deregulasi di bidang industri dan
perdagangan secara bertahap. Kemauan yang kuat dari
pemerintah untuk menggalakkan
ekspor terutama non-migas akan memberikan rangsangan bagi para eksportir untuk
meningkatkan volume ekspornya. Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan -
kemudahan dalam hal
investasi maupun
keringanan pajak bagi perusahaan -
perusahaan yang berorientasi
ekspor.
b.
Kemauan
yang kuat dari pemerintah
untuk menggalakkan ekspor terutama non-migas akan memberikan rangsangan
bagi para eksportir untuk meningkatkan volume ekspornya. Rangsangan tersebut
dapat berupa kemudahan - kemudahan dalam hal investasi maupun keringanan pajak bagi perusahaan
- perusahaan yang berorientasi ekspor.
c.
Kebijakan
perijinan sesuai Peraturan Pemerintah Repoblik
3.
Situasi Politik
Kondisi politik luar negeri maupun dalam negeri dapat mempengaruhi iklim usaha yang baik langsung maupun tidak
langsung. Pergantian pemimpin salah satu
negara dapat mengubah arah kebijaksanaan dalam
perdagangan internasional. Hubungan dagang dengan negara - negara yang pemerintahnya
relatif stabil lebih menguntungkan dari pada negara - negara yang
sering bergolak. Demikian juga keadaan politik
dalam negeri yang stabil akan
menjamin kelangsungan dan iklim
berusaha. Walaupun untuk ekspor kenegara Amerika Serikat dan Eropah
memiliki peluang pasar relatif besar namun pembatasan kuota,
isu hak asasi manusia
dan isu lingkungan menjadi hambatan
utama dalam pemasaran ekspornya.
Kondisi politik luar negeri khususnya negara -
negara tujuan utama ekspor kain polyester light georgete dari PT. TTR yaitu :
Amerika, Jerman, Inggris, Perancis, Bagian negara UAE
seperti Dubai dan Jeddah. saat ini
dalam keadaan stabil. Dari
ke enam negara tersebut
Amerika, Perancis, Inggris dan jerman menjadi
tujuan ekspor utama PT. TTR. Pada waktu yang akan datang volume ekspornya masih dapat ditingkatkan. Hambatan kuota untuk negara
Eropa harus dapat diatasi demikian
pula masalah kuota
untuk negara Amerika harus dapat diatasi. Masalah penanganan kuota akan dibahas lebih lanjut pada analisis strategi
pemasaran ekspor tekstil. Kondisi politik di negara - negara seperti
4.
Faktor Sosial Budaya
Faktor budaya yaitu sub budaya terdiri dari
bangsa, agama, ras dan daerah geografis. Banyak sub
budaya membentuk segmen pasar penting, dan PT. TTR sering merancang produk dan
program pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan mereka. Kelas sosial pada semua masyarakat negara UAE dan
India memeiliki strata sosial yang tidak
hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan,
pendidikan dan kelas sosial yang berbeda
dalam cara berbusana, gaya hidup konsumen Afrika,
India, Colombo, Philipina, Malaysia, UAE,
pada umumnya senang dengan warna cerah dan desain ramai penuh variasi
dan digunakan untuk aktivitas sehari - hari, sedangkan masyarakat Internasional
lainnya seperti Amerika dan Eropa lebih suka mengkonsumsi sandang sebagai penunjang (performa), mereka juga pada umumnya sangat menyukai
produk yang spesifik keunikan bahan yang halus, desain yang seimbang.
Faktor
sosial, PT.
TTR dalam melakukan pemasaran produk perusahaan .tekstilnya memanfaatkan faktor
sosial, yaitu menggunakan agen
yang lebih dekat dengan tokoh agama dan orang yang berpengaruh untuk
mendapatkan informasi kebutuhan akan
produk tekstil baik untuk acara
keagamaan atau acara kebesaran seperti
untuk pesta pernikahan, atau pesta khitanan. Selain itu PT. TTR dengan kantor pewakilan
di negara UAE selalu mengikuti aktifitas kegiatan
perkumpulan pengusaha Timur Tengah yang selalu berkumpul setiap bulan.
Keberhasilan dealing dengan
komunikasi yang baik pada konsumen industri dan lebih memahami keinginan dari peran
dan status pengambil keputusan dalam hal ini adalah perwakilan konsumen
industri langsung dari negara Amerika yang dapat meng interpretasikan dan memutuskan batasan -
batasan pada PT. TTR mengenai pilihan desain, jenis tekstur, arah warna, handling dan informasi konsumen akhir
secara jelas dan terperinci.
5.
Faktor Teknologi
a.
Perkembangan
teknologi dibidang tekstil perlu diikuti
perkembangannya sehingga inovasi terhadap produk dapat
dilakukan baik dengan mengikuti
pameran diluar negeri maupun dari pandangan para pakar mengenai produk
tekstil. Keterlambatan melakukan penyesuaian dengan teknologi yang lebih modern akan menyebabkan
kualitas produk menjadi usang sehingga mengurangi daya saing.
b.
Penggunaan
mesin pencampur warna modern yang dikendalikan oleh komputer menghasilkan
pengolahan warna - warna yang sangat presisi dan dapat disesuaikan dengan
keinginan konsumen industri dan trend warna,
sehingga tidak ada lagi hambatan untuk matching
warna. Dari analisis Citra dapat terlihat bahwa faktor arah warna dari PT.
TTR cukup mendekati harapan permintaan pasar.
c.
PT.
TTR secara khusus telah menginvestasikan dananya dalam usaha memanfaatkan
kemajuan teknologi komputer tampak pada penggunaan komputer desain yang
beroperasi khusus untuk mempermudah pembuatan, pengendalian skala desain dan
aplikasi arah warna pada desain yang membutuhkan waktu sangat singkat dan hasil
yang tepat. Bahkan pembuatan proofing
desain berikut warna sampel
dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat (beberapa menit).
Penyimpanan file desain tiap konsumen
menjadi sangat praktis dan dijamin kerahasiaannya.
d.
PT.
TTR menggunakan mesin printing modern yang suplai dyestuf nya dilakukan secara automatis dan dikendalikan oleh
komputer yang dapat diprogram jumlah suplainya Mililiter per Menit (Ml /
Menit), sehingga keseragaman kuat warna akan sama
sepanjang dan selebar kain. Hasil produksi semacam inilah yang menjadi
persyaratan utama diterimanya penjualan ke negara Amerika Serikat disamping
fasilitas kuota yang dimiliki perusahaan pengekspor kain.
C.
Analisis Citra
Dari hasil kuisioner terhadap para konsumen industri dari
negara-negara diluar Indonesia yaitu dari negara - negara seperti : Hongkong,
Malaysia, UAE (Dubai), Saudi Arabia
(Jeddah), Pakistan (Karachi), Prancis, Jepang, saat ini terhadap produk tekstil
menghasilkan persepsi konsumen industri
q
Produk
Hasil pengolahan dari kuisioner I
menunjukkan ada 4 atribut yang
dijadikan sebagai dasar penilaian preferensi konsumen yaitu: Arah warna,
tekstur, kekuatan dan desain.
a. Atribut
pertama,
Arah
Warna.
Adalah jenis warna produk tekstil
dominan sesuai dengan trend
warna idaman masyarakat yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Warna dijadikan oleh konsumen sebagai dasar
pembelian karena disesuaikan
dengan tujuan penggunaan. Arah warna pale
/ tissue merupakan turunan yang paling muda dari warna bright menurut faktor budaya warna tersebut digunakan untuk bahan
pakaian kemeja resmi, bahan pakaian wanita kelas menengah keatas atau untuk sub budaya daerah
geografis untuk pasar Eropa, dan Inggris. Faktor
budaya
masyarakat yang memiliki kelas sosial tertentu arah warna pale / tissue ini sesuai
untuk wanita karir yang beraktivitas formal, siswi pendidikan SMU
keatas, masyarakat kelas menengah keatas dan secara faktor
pribadi
sangat diminati oleh wanita karir
atau kelas menengah keatas berusia 20
tahun sampai dengan 50 tahun. Pada umumnya mereka
senang dengan kepribadian dan konsep diri yang tampak
dengan mengenakan pakaian dengan model yang baru jenis kainnya serasi dengan
b. Atribut kedua, Tekstur
Adalah kelembutan produk tekstil yang terkait dengan kesan tebal atau tipisnya kain dan yang lebih penting adalah
“jatuhan nya” kain pada badan pemakai dan kelembutan permukaannya merupakan
nilai tekstur dari kain. Secara faktor
psikologis
persepsi konsumen mengenai kelembutan dan faktor
pribadi
dengan karakteristik usia, pekerjaan, keadaan ekonomi,
c. Atribut ketiga,
Kekuatan.
Kekuatan produk tekstil secara
laboratorium ditentukan oleh kelenturannya. Faktor
yang menjadi penilaian yang mempengaruhi pembelian ialah kekuatan dari kain
tersebut. Salah satu faktor psikologis
yang berperan adalah pembelajaran yang meliputi perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman membelinya produk tekstil.
d. Atribut
keempat, Desain
Pengertian desain pada perusahaan tekstil adalah corak atau
motif, misalnya corak
bunga-bunga, abstrak dan
garis-garis. Faktor budaya dan faktor
pribadi
sangat berpengaruh dalam proses pembelian kain beserta desain-nya. Faktor budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang mendasar.
q
Harga
Faktor harga
erat kaitannya dengan faktor pribadi dan faktor
psikologis. Faktor pribadi mengarah pada pekerjaan yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang, contoh: Untuk
masyarakat Eropa dan Amerika yang mayoritas pekerja kantornya baik pria dan
wanita akan membeli pakaian kerja dengan harga yang cukup mahal dan akan merasa
bangga, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal tersebut yang
menggambarkan posisi jabatannya, Keadaan
ekonomi,
pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi masyarakat yang terdiri
dari penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan, hutang, sehingga kain yang
dibeli akan disesuaikan dengan kemampuannya.
q
Distribusi
Distribusi merupakan hal yang
cukup penting untuk pemasaran, sebab bila konsumen yang akan atau ingin
memiliki produk tekstil dan
terhambat oleh faktor distribusi akan membeli produk substitusi
dalam arti kata mereka akan melakukan pembelian produk tekstil lain yang kualitasnya mendekati harapan atau
mendekati produk yang dimaksudkan karena akan digunakan dalam waktu dekat. Oleh
karena itu sudah selayaknya jika PT. TTR sangat memperhatikan faktor distribusi
untuk menjaga kontinuitas kemudahan untuk mendapat tekstil pada saat
dibutuhkan.
Dalam pemasaran ekspor produk tekstil faktor
distribusi dari analisis Citra, atribut yang menjadi pertimbangan pada
penelitian produk tekstil yaitu:
a.
Distributor baik dilihat dari sisi distributornya maupun
dari sisi distribusi phisik dari produsen ke konsumen
b.
Kemudahan
mencari, Dari hasil analisis Citra dapat disarankan pada PT. TTR untuk
memperkuat dan memperbanyak jaringan distribusi, sehingga akan
meningkatkan penjualan.
Negara tujuan
ekspor produk tekstil PT. TTR
yang utama ialah
q
Promosi
Sebagai tambahan atas faktor
budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status. Bila promosi dapat diterima oleh
kelompok acuan masyarakat yang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung (tatap
muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku masyarakat akan
mempermudah proses pemasaran. Untuk menunjang pemasaran
ekspor produk tekstil fungsi kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
masyarakat dapat dimanfaatkan. Melalui promosi dengan
mengikuti pameran diluar negeri PT. TTR perlu ditingkatkan, atau dapat pula
mengarahkan promosi yang secara tematik mengajak kelompok acuan atau sejenisnya
untuk menggunakan produk tekstil PT. TTR. Atau secara faktor psikologis
bila konsumen yang telah membeli dan memakai produk tekstil dari merek tertentu
dan melaui proses pembelajaran meliputi perubahan perilaku yang timbul dari
pengalaman yang positif dan ia akan memberitakan hal
tersebut pada rekan - rekannya atau kelompoknya. Hal ini
merupakan promosi dengan dasar referensi yang sangat membantu penjualan.
PT. TTR yang berusaha mengkomunikasikan produk tekstilnya kepada konsumen ternyata belum direspon konsumen secara
maksimum. Demikian
pula popularitas PTT. TTR menunjukkan bahwa PT. TTR sudah cukup
dikenal dipasar Amerika,
Eropa, UAE dan Jerman. Adapun merk produk
perusahaan tekstil yang dipakai oleh PT. TTR adalah “Citratex”.
Produk PT. TTR dari segi tekstur, kekuatan dan harga relatif sudah
dapat diterima oleh konsumen . Hal ini
menunjukkan bahwa arah warna dan desain
yang lebih baik.
Kelangkaan distributor dan kemudahan mencari produk tekstil serta Keterbatasan informasi, popularitas tentang pruduk tekstil
PT. TTR merupakan empat indikator yang perlu diperbaiki. Keterbatasan informasi
tersebut disebabkan kurang konsistennya program promosi yang dilakukan sehingga popularitas
tekstil PT. TTR pada konsumen belum baik sesuai dengan
selisih nilai atribut harapan dan actual.
Dari hasil analisis tersebut komunikasi pemasaran belum berhasil. Hal
ini akan berdampak pada terbatasnya penetrasi pasar dan akan hanya mendapatkan
langganan lama serta sulit
mencari calon pembeli baru karena
mereka tidak memiliki informasi yang lengkap.
D. Analisis Lingkungan Industri Tekstil
Dari
hasil kuisioner enam responden internal dan eksternal (Bab III) dan analisis persaingan industri ditentukan oleh intensitas persaingan antar kompetitor,
Intensitas ancaman pendatang baru, Intensitas ancaman barang substitusi,
Intensitas kekuatan tawar menawar pemasok, dan Intensitas kekuatan tawar
menawar pembeli. Analisis persaingan industri digunakan Porter's five force model menunjukkan
kategori intensitas persaingan relatif sedang.
Persaingan Antar Pesaing Industri
Tekstil
Ditentukan oleh jumlah pesaing,
pertumbuhan industri, biaya tetap,
diferensiasi produk, tambahan kapasitas yang diperlukan, karakteristik pesaing dan
hambatan keluar industri. Persaingan
antar pesaing industri Tekstil
kategori "sedang” karena
tingkat diferensiasi produk sangat beragam, hambatan besar untuk keluar dari
Industri Tekstil dan jumlah order meningkat pada saat secara insidentil dan
tidak menentu dari tahun ke tahun kadang
menuntut tambahan kapasitas produksi. Selain itu arus order
terlambat membuat kapasitas mesin
sebagian idle. Kahadiran pesaing
industri dari dalam negeri patut
diperhitungkan walupun hasil produknya belum seperti standard produksi PT. TTR
ataupun PT. HDX tapi untuk pasar menengah kebawah cukup mengurangi porsi pangsa
pasar tekstil terutama harganya lebih murah sekitar 20 % tapi kualitasnya juga
tidak memenuhi standar negara - negara Amerika, Perancis, Inggris dan Jerman. Sedangkan pesaing yang paling dominan adalah pesaing dari group
sendiri yaitu PT. HDX. Untuk mengantisispasinya ialah dengan
meningkatkan kemampuan menciptakan desain - desain yang baru dengan arah warna
yang spesifik dan waktu pengiriman yang lebih cepat akan
membuat PT. TTR dapat lebih bersaing dipasar internasional.
Hal ini ditunjukkan
dengan besarnya
intensitas antar pesaing kapasitas sedang, tapi kuncinya
penetrasi pasar adalah kewaspadaan pada karakteristik pesaing.
Ancaman Pendatang Baru
Mengingat struktur pasar produk tekstil adalah persaingan sempurna dan adanya
produsen dari negara
Setiap transaksi pasar tidak memiliki pengaruh dominan
terhadap harga pasar, tetapi ditentukan oleh jenis, kualitas dan desain produk
tekstil yang akan dijual. Ancaman pendatang baru
ditentukan oleh skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya pengalihan, akses ke
saluran distribusi, keunggulan relatif
dan kebijakan pemerintah.
Dalam struktur biaya tetap yang paling besar (fixed cost) ialah depresiasi
dan nilai mesin serta kelengkapannya.
Dalam kondisi
perekonomian sekarang ini sampai dua tahun kedepan ancaman pendatang baru
diduga relatif kecil dan dapat diantisipasi dengan cara segera mengisi
produk tekstilnya dipasar Internasional untuk meningkatkan pangsa pasar barang
impor dinegara yang dituju dan meningkatkan akses kesaluran distribusi sehingga
akan menjadi barier to entry bagi
pemasok asing (produk barang impor milik perusahaan asing).
Kekuatan Tawar
Menawar Pemasok
PT.
TTR juga memproduksi atau memasok sendiri grey
yang menjadi senjata untuk peluncuran perdana dipasar Amerika
. Selain itu jumlah pemasok bahan kimia untuk menunjang produksi tekstil
sangat banyak, disamping itu jenis bahan kimia dyestuf untuk melengkapi proses produksi printing dan dyeing ditawarkan
berbagai jenis dan merk oleh para pemasok seperti dari perusahaan kimia
Perancis, Jerman dan Amerika yang kantor perwakilannya ada di Jakarta, sehingga
PT. TTR mempunyai bargaining power
yang tinggi. Intensitas kekuatan tawar menawar pemasok ditentukan oleh jumlah,
tingkat diferensiasi produk yang
dipasarkan, peran produk yang dipasok
bagi pelanggan, tingkat kepentingan pelanggan
industri bagi pemasok,
ancaman adanya produk substitusi
dan ancaman integrasi kedepan oleh pemasok. Dalam industri Tekstil kekuatan tawar
menawar pemasok termasuk kategori "sedang"
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Ditentukan oleh jumlah pemasok, ciri produk, biaya
pengalihan, nilai produk dalam
struktur biaya pembeli, kesempatan
integrasi kebelakang, tingkat kepentingan kualitas produk bagi
pembeli dan informasi yang dimiliki
pembeli. Intensitas kekuatan
tawar menawar pembeli pada industri tekstil termasuk
kategori "sedang" karena :
a.
Tergantung
pada besarnya keuntungan yang diperoleh pembeli.
b.
Tingkat
kepentingan kualitas produk bagi pembeli masih rendah.
Sekalipun perusahaan pembeli tersebut berbasis dinegaranya
seperti Hongkong, Jeddah, Jepang tapi mereka juga
memiliki kantor cabang dibeberapa negara lainnya, disamping itu barang yang dibeli dari PT. TTR tidak
terbatas untuk tujuan negara tersebut,
melainkan dapat ke negara Eropa dan
negara lainnya. Importir
- importir tersebut merupakan agen pembelian dan mereka memiliki agen
penjualan. Selain itu mereka juga mempunyai jaringan pemasaran dan lebih
aktif mencari pasar sasaran untuk produksi yang
diimpornya. Hal tersebut menguntungkan PT. TTR
yang memiliki jaringan yang luas diluar negeri tetapi untuk pengembangan
pemasaran dan peningkatan pangsa pasar harus mulai dilakukan pemasaran secara
langsung terutama pada konsumen industri (garmen), sehingga PT. TTR dapat
mengurangi ketergantungan terhadap para
agen atau distributor, selain itu posisi para agen dan distributor dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
Distributor terbesar PT. TTR ialah Monash
yang berkantor pusat di
Ancaman Barang Substitusi
Ditentukan oleh produk yang memiliki fungsi yang sama, perkembangan teknologi, tingkat harga
produk substitusi, Ancaman barang
substitusi pada lingkungan industri tekstil termasuk dalam kategori
sedang.
Khusus untuk pasar negara
E.
Analisis Bisnis GE
Matrik
Dari analisis GE
dapat dilihat posisi pangsa
pasar PT. TTR saat ini, beberapa
faktor sangat mempengaruhi posisi perusahaan. faktor
tersebut adalah faktor daya tarik industri dan kekuatan
bisnis PT. TTR. Penentuan posisi PT. TTR khususnya dibidang tekstil sangat penting, untuk
mengetahui posisi ini dan selanjutnya dapat menentukan strategi bersaing ditengah dinamisnya industri tekstil.
Faktor daya
tarik industri dan
kekuatan bisnis merupakan dua
faktor strategis yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan.
Strategi mengkonsentrasikan investasi pada segmen pasar
Eropa ini yang menguntungkan dan
resikonya relatif rendah ditunjang oleh pengembangan R & D dengan berkreasi membuat corak baru
yang dapat menunjang produksi dan pemasaran. Dari analisis diatas terlihat pangsa pasar
ekspor produk tekstil masih belum besar untuk porsi negara
Dari hasil analisis kekuatan
bisnis dan daya tarik industri PT. TTR Bogor diperoleh posisi pangsa pasar
masing - masing perusahaan yang akan menjadi dasar pemilihan alternatif
strategi yang akan disarankan pada perusahaaan produk tekstil PT. TTR dalam
usahanya untuk menaikkan pangsa pasar produk tekstil dipasar internasional .
Dari hasil analisis GE matrik tampak pemasaran ekspor tekstil PT. TTR perlu
segra melakukan pengembangan pasar dan penetrasi pasar yang disesuaikan dengan
corporate strategi.
Sedangkan dari analisis matrik GE pangsa pasar Eropa PT. TTR para pakar
tekstil menyatakan bahwa investasi untuk pasar tersebut harus berhati - hati,
diutamakan pada pasar yang menguntungkan dan beresiko kecil. Dalam hal ini PT.
TTR diinformasikan bahwa untuk pasar Eropa merupakan pasar yang tepat untuk
dikembangkan yaitu dengan cara penetrasi pasar dengan
menggunakan keunggulan produk dan keunggulan perusahaan.
Bagi PT. TTR yang perusahaan nya berada pada keadaan seperti
ini sebaiknya untuk pasar
Dengan mengandalkan keunggulan
desain yang up to date dan
keragamannya yang selalu disesuaikan dengan trend internasional menjadi nilai
tambah untuk distributor dan agen dalam mengevaluasi pesanan untuk berbisnis
dengan PT. TTR.
Waktu pengiriman yang lebih cepat dari kebanyakan produsen
tekstil
Alternatif Strategi Pemasaran
Berdasarkan hasil analisis GE matrik
dapat dibuat alternatif strategi
pemasaran dapat diidentifikasi
faktor -
faktor daya tarik industri PT. TTR dan kekuatan bisnis PT. TTR, yaitu:
Menurut prioritas dari matrik kekuatan bisnis PT. TTR maka efektifitas
penjualan / saluran distribusi menjadi
sangat penting dalam menentukan keunggulan PT.
TTR yang
menjadi pengikut Salah
satu penyebab kesenjangan antara produsen dan distributor adalah
mengenai distribusi. Distributor sangat berperan dalam menghubungkan secara fisik dari konsumen
kepada produsen. Saat ini
dalam menyalurkan produknya PT. TTR
berupa penjualan langsung kepada konsumen industri. Hal ini dilaksanakan
karena konsumen industri, khususnya industri berskala
besar mampu menyerap produk
tekstil dalam jumlah yang besar
dibandingkan dengan konsumen yang
berskala kecil. Ditributor saat ini
masih relatif kecil dari segi jumlah, maupun penyerapan secara kuantitas
dan pada umumnya masih berkonsentrasi di UAE, khususnya
di negara
Prioritas alternatif kedua ialah ditingkatkannya pelayanan
berupa ketepatan waktu dalam pengiriman kenegara tujuan yang akan
meningkatkan penjualan dan meningkatkan
laju pertumbuhan pangsa pasar, baik
dengan fasilitas non kuota atau dengan
fasilitas kuota. Karena hambatan kuota pada saat pengiriman.
Alternatif ketiga
ialah dengan meng-evaluasi kontrol pelayanan pemasaran kepada konsumen industri untuk melakukan
penilaian terhadap atribut - atribut PT. TTR. Dengan demikian komunikasi akan selalu terjadi, sehingga keluhan pasca pembelian dapat
segera diantisipasi. Untuk
menjaga loyalitas pelanggan PT. TTR juga dapat melakukan
kerjasama dengan memuat perjanjian kerja jangka panjang dengan fasilitas pengiriman yang leih cepat dan fasilitas bank
desain yang akan dikirimkan secara
periodik dan berkesinambungan.
Strategi keempat adalah
dikembangkannya oleh manajemen pemasaran PT.
TTR dalam memasarkan produk tekstilnya kepasar internasional sesuai
analisis kekuatan bisnis PT. TTR adalah dengan meningkatkan promosinya
Program
promosi yang telah dilakukan
adalah pada saat peluncuran produk baru
pada konsumen industri akan
mendapatkan harga promosi.
Berdasarkan pada
analisis kekuatan bisnis pasar Eropa PT.
TTR perlu ditingkatkan pangsa pasar dengan cara meningkatkan penjualan dengan
meningkatkan kemampuan dasar dari
arah warna yang baik pada hasil
analisis Citra atribut produk tekstil
dan desain yang sesuai
dengan selera pasar internasional pada daerahnya masing -
masing menjadi nilai tambah bagi PT. TTR dalam pandangan konsumen industri. Hal ini akan menjadi nilai tambah bagi konsumen
industri dalam menjual produk
tekstil kepengecer dengan laba yang lebih. Demikian pula untuk
perusahaan garmen yang membeli produk tekstil dari PT. TTR akan memiliki desain
yang menarik untuk dibuat produk garmen
yang memiliki nilai keindahan yang tinggi bagi konsumen
akhir akan meningkatkan harga jual produk garmennya,
sehingga akan menanamkan bellow
the line pada mereka bahwa produk tekstil
PT. TTR mempunyai jaminan desain mutakhir dan arah warna yang sesuai dengan
selera pasar internasional dan bersifat
sangat spesifik dan menguntungkan bisnis mereka. Sedangkan untuk konsumen akhir
akan merasa bangga mengenakan busana dengan bahan yang
khusus serta desain mutakhir dan arah warna yang spesifik. Hal ini akan membuat
peningkatan penjualan PT. TTR dan distributor atau perusahaan garmen secara bertambah dari waktu
ke waktu ("snow ball ").
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil analisis GE menunjukkan posisi bisnis PT. TTR
saat ini pada matrik daya tarik industi kategori sedang
yang diindikasi sedang, matrik kekuatan
bisnis ditunjukkan oleh indikator nilai kategori sedang, sehingga strategi
idealnya adalah mempertahankan pertumbuhan stabil dengan meningkatkan penetrasi pasar dan
pengembangan produk (market
penetration and product development).
Prioritas strategi pemasaran yang dapat dikembangkan oleh
PT. TTR pada posisi pengikut pasar
untuk memasarkan produk tekstil
adalah memperkuat saluran distribusi, membangun brand image dengan
membangun loyalitas pelanggan.
Karena pengaruh pasar Internasional PT. TTR harus menaikkan pangsa pasar Internasional dengan meningkatkan
program promosi yang konsisten.
Ketatnya persaingan
eksportir dari luar negeri
menyebabkan turunnya pangsa pasar ekspor perusahaan dalam beberapa
tahun ini , walaupun secara profit ada
peningkatan karena adanya penjualan kenegara
Eropah dan Amerika yang
harga jualnya relatif
lebih tinggi dibanding dengan negara lainnya.
Saran
Alternatif strategi pemasaran yang dapat disarankan
ialah strategi pertumbuhan intensif yaitu penetrasi pasar, pengembangan
pasar dan pengembangan produk dengan cara:
(1) Memperkuat saluran distribusi dengan melakukan evaluasi cakupan distribusi dan menambah jumlah distributor diluar negeri,
(2)
Meningkatkan
program promosi dengan mengikuti acara peragaan busana terutama yang
bertaraf internasional dan tayangan
iklan pada media elektronik (TV) pada stasiun udara di luar negeri,
(3)
Mengisi permintaan pasar ekspor
terutama pasar negara Amerika
dan Jerman dengan menyederhanakan dan mempersingkat
waktu pesanan ,
(4)
Memperkuat
potensi R&D untuk menjawab
permintaan kebutuhan pasar internasional
dalam hal menciptakan jenis kain yang baru ,
(5)
Memperkaya
jumlah koleksi desain dengan beragam arah warna yang spesifik .
DAFTAR PUSTAKA
Alan. M. Rugman - Richard M. Hodgetts 1995,International Business
Strategic Management Approach McGraw-Hill. Inc
Amir M.S.
1996, Letter Of Credit Dalam Bisnis Ekspor dan
Impor, Seri Umum No. 18, PT. Pustaka Binawan Pressindo.
Badan Pusat Statistik 1999, Statistik Industri Besar dan
Sedang,
Donald.A.Ball,
Wendell.H. Mc Culloch,Jr,1999. International Business The
Challange of Global competition.
Engel, J.Blackwell F, Miniard R.D.,Paul W. 1995. Perilaku Konsumen.
Alih bahasa Budijanto. Binarupa Aksara.
Hill WLC & Jones
R. Greenley , 1989 . Strategic
Managemen an Integrated Approach. Houghton Mifflin Company
Kinnear, T.C. and J.R. Tailor. 1983. Marketing Research: An Applied Approach. Second Edition. Mc Graw - Hill Book Company.
Kotler, P. 1995.
Manajemen Pemasaran. Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian.
Edisi kedelapan. Salemba Empat Pretice Hall. Edisi
Purba, Radiks. 1993,
Mengenal Praktek Bisnis. PT. Pustaka Binawan
Pressindo.
Purnomo, S.H dan Zulkeiflimansyah. 1996. Manajemen Strategi. Sebuah konsep pengantar.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Sevilla, G.C. 1993.
Pengantar Metode Penelitian . Terjemahan Tuwu, A.
UI Press.
Uniform Custom And Practice For Documentary
Credits (UCPDC). 1993,
International Chamber Of Commerce Publication No. 500 Inc. in
William J. Stanton, Michael J. Etzel & Bruche J.
Walker (1991), Fundamentals Of Marketing 9th Edition . Mc Graw-Hill, Inc.