© 2004  Siti Chalimah                                                                              Posted 31  December 2003

Makalah Pribadi

Pengantar Ke Falsafah Sains (PPS702)

Sekolah Pasca Sarjana,   Program S3

Institut Pertanian Bogor

 

Dosen:

Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng

 

 

 

 

 

TEH  SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN

 

Oleh:

Siti Chalimah

 

Pada beberapa tahun terakhir masyarakat mulai memperhatikan makanan dan minuman yang berfungsl secara biologis dalam mengatur metabolisme tubuh, sehingga makanan dan minuman yang dapat memenuhi fungsi tersebut disebut sebagai makanan. atau minuman fungsional.

 

Teh sebagai minuman fungsional, karena teh mengandung senyawa utama katekin, suatu kerabat tanin terkondensasi yang akrab disebut Golifenol. Selain itu, the juga mengandung alkaloid kafein png bersama.,dengan poliferol 9, akan mebentuk rasa yang menyegarkan, teh juga mengandung beberapa vitamin diantaranya adalah vitamin B,dan C. Beberapa mineral terpenting juga dikandung teh yaitu flouride yang dapat. memperkuat struktur gigi. Karena kanclungan senyawanya, terutama kanclungan katekin maka the dapat disebut sebagai, minuman fungsional. Hasil penelitian Ogu'ni (1996) 'the akan meningkatkan sistem pertukaran biologis tubuh, misalkan mereduksi alergi, aktivasi kekebalan, memperkaya qptah O.ening. Sistem pencegahan penyakit, misalkan pencegahan tekanan darah tinggi, dan diabetes, pencegahan kelainan metabolisme bawaan tumor. Sistern penyembuhan penyakit, misainya pengondali irama/kerak fisik misainya stirulasi sistem sa(af pusat dan, perifer, mengatur penyerapan rtutdsi, serta, sistem penghambatan ketuaan, misalnya pengendali pembentukan peroksida lemak.Oguni,(1996).Dengan kandungan senyawa yang memiliki fungsi didalam metabolisme tubuh tersebut, maka the dapat dikategorjkan sebagai minuman fungsional.

Tujuan yang ingin dicapai dalam, pembuatan Makalah tersebut adalah memberikan informasi minuman fungsional  tanaman teh, serta beberapa senyawa yang terkandung didalam teh, sehingga teh dapat disebut, sebagai minuman fungsional. Karena berbagaimacam senyawa yang terkandung, maka untuk menyingkat waktu yang sangat terbatas, maka difokuskan 'pada' kandungan senyawa dominan dalam daunteh yaitu katekin

 

Permasalahan yang akan dicapai adalah bagaimana peranan katekin didalam the yang, berfungsi sebagal minuman fungsional. Bagaimana kandungan dan manfaat nutrisi minuman teh dan khasiat lainnya

 

 

 

 

Tinjauan Pustaka

Katekin senyawa yang terkandung didalam daun the sebanyak 20 % dari berat kerng teh, yang merupakan sumbstansi utama penyebab the memenuhi persaratan sebagai minuman fungsional, senyawa tersebut banyak dikandung pada pucuk tanaman the Camelia sinensis assamica, bila dibandingkan dengan varietas sinensis, (Yamahi, 1995) .Dan 100% tanaman the di Indonesia varietas assamica namun. Proses pengolahannnya mengoksidasi katekin (teh hitam) untuk perbaikan warna, rasa dan aroma, sehingga katekin yang terkandung, lebi.h sedikit bila dibandingkan dengan the hijau (prosesnya panning).

 

Tabel 1. Katekin pada beberapa macam teh

Negara

Jenis The.

Substasi Katekin(% b.k)

Indonesia

Teh hitam Ortodox

8,24.

Teh hijau CTC

7,02

Teh Hijau Eksport

11,60­

The hiiau lokal

10,81

The wangi

9,28

Jepanq

Senche

5,06

Cina

The Oolqng

6,73

The wangi

7,47

Srilanka

The Hitam BOP

7,39

 

Tabel 2.1 Kadar KatekinThe Hijau Prodksi The Rakyat

No.

Pabrik Teh

Katekin (%. b. k)

1.

Garut

11,90

2.

Garut

9,93

3.

Garut

13,42

4.

Sukabumi

8,90

5.

Sukabumi

9,80

6.

Bandung

13,38

                                                                                        

                                                                                        

                                                                                        

Tabel 3. Kadar Katekin selama pengolahan teh hijau

No

Tahapan Pengolahan

Yang dianalisis

Katekin Total

% b.k

%katekin

1

Sebelum diolah

Pucuk segar

15,53

1 00,00

2

Pelayuan

Pucuk Layu

14,39

92,66

3

Penggilingan

Bubuk kering awal

13,35

85,96

4

Pengeringan I

Bubuk Kering akhir

13,06

84,10

5

Pengeringan akhir

GP 1

11,88

76,50

6

Sortasi

CM I

12,61

81,20

7

 

SM 1

11,79

75,92­

8

 

GP 3

12,16

78,30

9

 

GM 3

11,14

71,73

10

 

SM 3

11,55

74,37

12

 

Peko

11,66

75,08

13

 

Jikeng

9,97

64,20

 

 

Bubuk

10,62

68,38

 

 

Tulang

6,96

44,82

 

 

                                                                                                     

                                                                                                                                     

Tabel 4. Kadar Katekin Teh Hijau Produksi Teh Rakyat

No

Pabrik Teh

Katekin (%b.k)

1.

Garut

11,90

2.

Garut

9,93

3.

Garut

13,42

4.

SukaBum

8,90

5.

Suka Bumi

9,0

6.

Bandung

13,38

 

 

Tabel 6. KandunganTotal Senyawa Katekin pada Tanaman Teh

No   

Nama senyawa tergolong katekin

Kandungan%

1.

Epigolokatekin galat (EGCG)

15,1

2.

Epigolakatekin

6 9

3.

Epikatekin Galat

3,0

4.

Epikatekin

1,8

5.

Katekin

0,5

6.

Cofein

8,1

7.

Theobromin

0,4

                                                                                                 

                                      


Tabel. 6. Keidar.Katekiln Dalam Kemasan

 

No.

Merk

Jenis

Type Kemas‑an

% Katelkin

1.

2 Tang

The hitam/Breakfast

Double tea bag

9,11

2.

2 Tang

The hitam/afternoon tea

Double tea bag

8,28

3.

2 Tang

The hitam

Double tea bag

7,1

4.

Sari wangi

The hitam

Double tea bag

5,34

5.

Goal Para

The hitam

Bungkus

5,91

6.

Goal Para‑excelent tea

The hitam

Double chamber tea bag

7,86

7.

Gunung Mas

The hitam CTC

tea bag

8,09

8.

2 Tang

The hijau

tea bag

10,.87

9.

Kepala Jenggot

The hijau

Bungkus

12,31

10.

Nirwana

The hijau

Bungkus

10,92

11.

Tehindo

The hijau

Bungkus

11,48

12.

2 Tang/jasmine tea special

The wangi

Double tea bag

10,5

13.

The celup Cangkir

The wangi

Sinqle tea bag

      10.85­

14.

Kepala Jenggot

The wangi

Sinqle tea bag

10,72

15.

Cap Botol Sosrdjoyo

The wangi (melati)

Bungkus

8.14

16.

Cap Poci upperior

The wangi (melati)

Bungkus

9,35

17.

Sari Wangi

The Wangi (jeruk manis)

Sinqle tea bag

4.96

18.

SariWangi

The Wangi (Mangga arum manis)

Sinqle tea bag

4,93

19.

'Max Tea'

The Wangi (lemon tea)

Sachet

0.41

 

Tabel 7. Kandunglan Katakin Daun The Hijau

No

KATEKIN

Gr/100 gr daun teh

1

Epigalakatekin

2,35

2

Galokatekin

0,37

3

Epikatekin

0,63

4

Katekin

0,35

5

Epigalokatekin galat

10,55

6

Epikatekin galat

2,75

Sumber, Achmad Dinoto, et al, 2000

                                                  

                       

Biosintesis katekin telah digambarkan oleh Gerats dan Martin (1992).

 

Hasill ‑ hasil Penelitian

Peran katekin dalam..teh yang berfungsi sebagai minuman fungsional adalah sebagai pencegah kanker (anti-karsinogenesis). Hasil penelitian mengatakan bahwa pemberian ekstrak teh hijau dapat mencegah alkilasi pada DNA serta meningkatkan aktifitas sistem perbaikan DNA yang bermanfaat untuk mejelaskan mekanisme pencegahan kasinogenesis (Djoko, A P. 2000)

Glikosida polyfenol the sebagai senyawa bioaktif kosmetika, yaitu anti melanogenesis dan anti oksidan. Tidak menutup kemungkinan penerapan senyawa polifenol glikosidadipakail sebagai suplemen, daiam kader tertentu sebagai agen aktif dalarn menqatasi permasalahan kulit khususnya melanogenesis dan oksidasi sel‑sel tu buh Achmad Dinoto et. al, (2000)

Kompqsisi teh sebagian besar mengandung ikatan polyfenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada didalam sayur‑sayuran, buah‑buahan, dan minuman seperti the dan anggur.

Pada tanaman, flavonoid memberi perlindungan.terhadap adanya strees lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, bakteri dan sebagai pengendali hormon. dan enzim inhibitor

           Subkelas. dari polyfenols meliputi flavonones, flafonois, flvonones, catechins, antocyanidin dan isoflavones. Turunan flafonols, quercetin dan turunan catechins epi‑catechin (EC), epigallo‑catechin (EGC), epigallo‑catechin gallate (EGCg) umumnya ditemukan didalam the. EGCg dan quercetin merupakan antioksidan kuat dengan kekuatan 100 kali lebih, tinggi dafi vitamin C dan 25 kali vitamin E yang juga merupakan antioksidan, potensial.

The juga sebagai sumber vitamin dan mineral. Vitamin C dan E hilang selama proses pengolahan, penyimpanan ‑dan pembuatan minuman the, namun vitamin K terdapat dalam jumiah yang cukup banyak (300 ‑ 500 ITJ/gr). Tehe mengandung banyak mineral baik mikro maupun makro mineral, yang berperan dalam fungsi pembentukan enzim, didalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan lainnya, Joko Pambudi (2000) 1

 

DISKUSI

Katekin merupakan senyawa. Polifenol penyusun utama pada daun the yang bermanfaat untuk kesehatan misalkan pada senyawa epigallocatechingallate (EGCG) dari the sebagai pencegah kanker. Telah dilaporkan bahwa efek hambatan karsinogenesis the sangat berkaitan dengan kandungan katekin. Hambatah the hijau 6 kali lebih berpotensi bila dibandingkan dengan tehe hitam 1,25. % estrak air the hijau, yang identik  dengan kadar the dalam minuman, sehari‑hari dapatmenekan 82% pembentukan tumor yang diinduksi oleh 7,12‑dimetilbenz(a)antrasena(DMBA) pada tikus. EGCG juga dilaporkan dapat menghambat karsinogenesis            yang disebabkan oleh

benzo(a)piren(BP). Studi epidemologis juga membuktikah bahwa the dapat menurunkan resiko kanker usus di Shanghai, Cina, demikian pula dapat mencegah alkilasi.DNA, serta perbaikan DNA, (Djoko, A.R, 2000)

Glikosida polifenoll the juga dapat dimanfaatkan sebagai senyawa bioaktif kosmetika, misalkan salah satu gangguan yang mungkin dijumpai pada kulit adalah  melanogenesis atau melanosisi, yaitu  kelainan dalam pembentukan warna kulit akibat hiperpigmentasi atau hipopigmentasi pada kulit yang dapat diakibatkan adanya aktifitas enzim tirosinase dalarn pembentukan pigmen melanin, dan polifenol tersebut mampu menghambat aktivitas enzim tirosinase pada proses melanogenesis.

 

Polifenol glykosida berpotensi sebagai antioksidan, dimana hidrokinon dapat berfungsi sebagai antioksidan melalui penghilangan, radikal bebas, sehingga memiliki

efektivitas untuk tujuan penggunaan yang bersifat praktis.,      Achmad Dinoto, et. al, (2000)

Kandungan katekin pada daun the hijau dapat      dilihat pada tabel 7. Sedang perbandingan

kandungan katekin pada the hitam antara 17 – 30% dari teh hijau, sedang pada tehe polong hanya 5%

             Dari , uraian diatas tentang peranan katekin, serta kandungan dan manfaat minuman the yang berkhasiat sebagai minuman fungsional dapat berperan sebagai, pembentukan enzim didalam tubuh, dimana peran enzim tersebut sangat mutlak keberadaannnya terutama dalam proses metabolisme sel. Dapat pula menurunkan              kanker

dengan kemampuan senyawa fenol yang marnpu memberian perlindungon, terhadap zat

karsinogenik serta senyawa EGCg merupakan.senyawa aktif yang berperan didalam mencegah kanker.

Teh juga berperan didalam resiko teradinya penyakit kardiovaskuler, dengan 'menurunken kadar kolesterol darah dan tekanan darah. Karena polyfenol teh memilki kemampuan menghambat penyerapan kolestero mengharnbat penggumpalan set‑se platelet, sehingga mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan merupakan antioksidan kuat yang.mampu melindungi oksidasi LDL-kolesterol oleh radikal bebas. Teroksidasinya kolesterol tersebut berperan penting dalarn proses atherogenesis, yaitu proses awal pembentukan plague pada dinding arteri sebagai penyebab terjadinya penyakit jantung.

Selain itu teh juga berperan untuk menurunkan berat badan, karena the mampu sebagai thermogenesis yang mampu meningkatkan, pembakaran kalori da lemak yang berimplikasi terhadap penurunan berat badan. Teh juga mencegah osteoporosis, karena. Senyawa aktif yang terkandung didalarn the berperan menyerupai hormon esterogen lemah yang membantu melindungi tulang proses kerapuhan. The juga sebagai sumber

mineral dimana satu mineralnya adalah selenium, yang merupakan salah satu mineral berfungsi dalam pembentukan enzim antioksidan‑glutation peroxidase, dan erat kaitannya dengan metabolisme lodium. Kandungan vitamin K yang tinggi pada the juga berperan sangat penting dalam proses pembekuan darah, dan pembentukan tulang, sehingga kebutuhan untuk vitamin K sebagian dapat dipenuhi dengan minum the.

 

KESIMPULAN

Dari hasil uraian dan diskusi diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa katekin (catechin) senyawa yang mendominasi pada daun the dapat berfungsi untuk kesehatan. Sedang kandungan senyawa senyawa lain, misalkan vitamin dan mineral dapat menunjang proses metabolisme dalam tubuh. Sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat nutrisi minuman the dapat berkhasiat sebagai kesehatan bagi manusia dan pertahanan pada tanaman the itu sendiri

 

SARAN

Dengan tersediannya tanaman the di Indonesia yang berpotensi sebagai minuman fungsionial yahg berkhasiat tinggi terhadap kesehatan: tubuh, maka perlu dibiasakan meminum the secara teratur

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arifin, S.dan,,KustamIyatir‑B, 1994. Potensi Menyehatkan thewang Indonesia. Perspogi Jawa Tengah,

Bambang,Ki Suhartika, Suoria, dan.Supria, dan S tanjung 1996. Katekin pucukteh segar dan perubahannya selama pengolahan. Laporan hasil penelitian teknologi the dan kina

Dinoto,Joko.S. Yati,S Soeka'., dan Rini Handayani, 2000. Glikosida, polifenol dan peluang pemanfaatanny6 sebagai senyawo bioaktif kosmetika, seminar sehari the untuk kesehatan, Bandung.,

Djoko. Agus Purwanto., 2000, Epigalokatekin galat dari. the sebagai pencegah kanker, Seminar sehari the untuk kesehatan. Bandung

 

Gerats, A.M. and C. Martin 1992. Flavonoid synthetis P tunica hybrida, Genetics and Molecular Biology In H.A Stafford and R.K. Ibrahim (Eds) Phenols Metabolism pland. Plenium Press, New York.

Joko Pambudi, 2000. Potensi the sebagai sumber zat gizi dan peranannya dalam kesehatan., seminar sehari the untuk kesehatan, bandung.

Kustamiyati.B..2000, Prospek the Indonesia sebagai minuman tradisional, Disampaikan pada sehat. the untuk kesehatan, 17Oktober 2003,

Oguni,f 1996, Green Tea and human health Japan tea exporter's association Shizuoka Japan.