© 2004 Siti Chalimah Posted
Makalah Pribadi
Pengantar Ke Falsafah Sains (PPS702)
Sekolah Pasca Sarjana, Program S3
Institut Pertanian
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng
TEH SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN
Oleh:
Siti
Chalimah
Pada beberapa tahun terakhir masyarakat mulai memperhatikan
makanan dan minuman yang berfungsl secara biologis dalam mengatur metabolisme
tubuh, sehingga makanan dan minuman yang dapat memenuhi fungsi tersebut disebut
sebagai makanan.
atau minuman fungsional.
Teh sebagai minuman fungsional, karena teh mengandung
senyawa utama katekin, suatu kerabat tanin terkondensasi yang akrab disebut
Golifenol. Selain
itu, the juga mengandung alkaloid kafein png bersama.,dengan poliferol 9, akan
mebentuk rasa yang menyegarkan, teh juga mengandung beberapa vitamin
diantaranya adalah vitamin B,dan C. Beberapa mineral terpenting juga dikandung
teh yaitu flouride yang dapat. memperkuat struktur
gigi. Karena kanclungan senyawanya, terutama kanclungan
katekin maka the dapat disebut sebagai, minuman fungsional. Hasil penelitian Ogu'ni (1996) 'the akan meningkatkan sistem
pertukaran biologis tubuh, misalkan mereduksi alergi, aktivasi kekebalan,
memperkaya qptah O.ening. Sistem pencegahan penyakit,
misalkan pencegahan tekanan darah tinggi, dan diabetes, pencegahan kelainan
metabolisme bawaan tumor. Sistern penyembuhan penyakit, misainya
pengondali irama/kerak fisik misainya stirulasi sistem sa(af pusat dan,
perifer, mengatur penyerapan rtutdsi, serta, sistem penghambatan ketuaan,
misalnya pengendali pembentukan peroksida lemak.Oguni,(1996).Dengan kandungan
senyawa yang memiliki fungsi didalam metabolisme tubuh tersebut, maka the dapat
dikategorjkan sebagai minuman fungsional.
Tujuan yang ingin
dicapai dalam, pembuatan Makalah tersebut adalah memberikan informasi minuman fungsional tanaman
teh, serta beberapa senyawa yang terkandung didalam teh, sehingga teh dapat
disebut, sebagai minuman fungsional. Karena berbagaimacam senyawa yang
terkandung, maka untuk menyingkat waktu yang sangat terbatas, maka difokuskan
'pada' kandungan senyawa dominan dalam daunteh yaitu katekin
Permasalahan yang akan dicapai adalah bagaimana peranan katekin didalam the
yang, berfungsi sebagal minuman fungsional. Bagaimana kandungan dan manfaat
nutrisi minuman teh dan khasiat lainnya
Tinjauan Pustaka
Katekin senyawa yang
terkandung didalam daun the sebanyak 20 % dari berat kerng teh, yang merupakan
sumbstansi utama penyebab the memenuhi persaratan sebagai minuman fungsional, senyawa
tersebut banyak dikandung pada pucuk tanaman the Camelia sinensis assamica, bila
dibandingkan dengan varietas sinensis, (Yamahi, 1995) .Dan 100% tanaman the di Indonesia varietas assamica namun. Proses pengolahannnya
mengoksidasi katekin (teh hitam) untuk perbaikan warna, rasa dan aroma,
sehingga katekin yang terkandung, lebi.h sedikit bila dibandingkan dengan the
hijau (prosesnya panning).
Tabel 1. Katekin pada beberapa macam teh
Negara |
Jenis The. |
Substasi Katekin(%
b.k) |
|
Teh hitam Ortodox |
8,24. |
Teh hijau CTC |
7,02 |
|
Teh Hijau Eksport |
11,60 |
|
The hiiau lokal |
10,81 |
|
The wangi |
9,28 |
|
Jepanq |
Senche |
5,06 |
Cina |
The
Oolqng |
6,73 |
The
wangi |
7,47 |
|
Srilanka |
The
Hitam BOP |
7,39 |
Tabel 2.1 Kadar KatekinThe Hijau Prodksi The Rakyat
No. |
Pabrik
Teh |
Katekin
(%. b. k) |
1. |
Garut |
11,90 |
2. |
Garut |
9,93 |
3. |
Garut |
13,42 |
4. |
Sukabumi |
8,90 |
5. |
Sukabumi |
9,80 |
6. |
|
13,38 |
Tabel 3. Kadar Katekin selama pengolahan
teh hijau
No |
Tahapan Pengolahan |
Yang dianalisis |
Katekin Total |
|
% b.k |
%katekin |
|||
1 |
Sebelum diolah |
Pucuk segar |
15,53 |
1 00,00 |
2 |
Pelayuan |
Pucuk Layu |
14,39 |
92,66 |
3 |
Penggilingan |
Bubuk kering awal |
13,35 |
85,96 |
4 |
Pengeringan I |
Bubuk Kering akhir |
13,06 |
84,10 |
5 |
Pengeringan akhir |
GP 1 |
11,88 |
76,50 |
6 |
Sortasi |
CM I |
12,61 |
81,20 |
7 |
|
SM 1 |
11,79 |
75,92 |
8 |
|
GP 3 |
12,16 |
78,30 |
9 |
|
GM 3 |
11,14 |
71,73 |
10 |
|
SM 3 |
11,55 |
74,37 |
12 |
|
Peko |
11,66 |
75,08 |
13 |
|
Jikeng |
9,97 |
64,20 |
|
|
Bubuk |
10,62 |
68,38 |
|
|
Tulang |
6,96 |
44,82 |
Tabel 4. Kadar Katekin Teh Hijau Produksi
Teh Rakyat
No |
Pabrik Teh |
Katekin (%b.k) |
1. |
Garut |
11,90 |
2. |
Garut |
9,93 |
3. |
Garut |
13,42 |
4. |
SukaBum |
8,90 |
5. |
Suka Bumi |
9,0 |
6. |
|
13,38 |
Tabel 6. KandunganTotal Senyawa
Katekin pada Tanaman Teh
No |
Nama senyawa
tergolong katekin |
Kandungan% |
1. |
Epigolokatekin
galat (EGCG) |
15,1 |
2. |
Epigolakatekin |
6 9 |
3. |
Epikatekin Galat |
3,0 |
4. |
Epikatekin |
1,8 |
5. |
Katekin |
0,5 |
6. |
Cofein |
8,1 |
7. |
Theobromin |
0,4 |
Tabel. 6. Keidar.Katekiln Dalam Kemasan
No. |
Merk |
Jenis |
Type Kemas‑an |
% Katelkin |
1. |
2 Tang |
The hitam/Breakfast |
Double tea bag |
9,11 |
2. |
2 Tang |
The hitam/afternoon
tea |
Double tea bag |
8,28 |
3. |
2 Tang |
The hitam |
Double tea bag |
7,1 |
4. |
Sari wangi |
The hitam |
Double tea bag |
5,34 |
5. |
Goal |
The hitam |
Bungkus |
5,91 |
6. |
Goal Para‑excelent
tea |
The hitam |
Double chamber tea
bag |
7,86 |
7. |
Gunung Mas |
The hitam CTC |
tea bag |
8,09 |
8. |
2 Tang |
The hijau |
tea bag |
10,.87 |
9. |
Kepala Jenggot |
The hijau |
Bungkus |
12,31 |
10. |
Nirwana |
The hijau |
Bungkus |
10,92 |
11. |
Tehindo |
The hijau |
Bungkus |
11,48 |
12. |
2 Tang/jasmine tea
special |
The wangi |
Double tea bag |
10,5 |
13. |
The celup Cangkir |
The wangi |
Sinqle tea bag |
10.85 |
14. |
Kepala Jenggot |
The wangi |
Sinqle tea bag |
10,72 |
15. |
Cap Botol Sosrdjoyo |
The wangi (melati) |
Bungkus |
8.14 |
16. |
Cap Poci upperior |
The wangi (melati) |
Bungkus |
9,35 |
17. |
Sari Wangi |
The Wangi (jeruk
manis) |
Sinqle tea bag |
4.96 |
18. |
SariWangi |
The Wangi (Mangga
arum manis) |
Sinqle tea bag |
4,93 |
19. |
'Max Tea' |
The Wangi (lemon
tea) |
Sachet |
0.41 |
Tabel 7. Kandunglan
Katakin Daun The Hijau
No |
KATEKIN |
Gr/100
gr daun teh |
1 |
Epigalakatekin |
2,35 |
2 |
Galokatekin |
0,37 |
3 |
Epikatekin |
0,63 |
4 |
Katekin |
0,35 |
5 |
Epigalokatekin
galat |
10,55 |
6 |
Epikatekin galat |
2,75 |
Sumber,
Achmad Dinoto, et al, 2000
Biosintesis
katekin telah digambarkan oleh Gerats dan Martin (1992).
Hasill
‑ hasil Penelitian
Peran katekin dalam..teh yang berfungsi sebagai minuman fungsional adalah sebagai pencegah kanker (anti-karsinogenesis). Hasil penelitian mengatakan bahwa pemberian ekstrak teh hijau dapat mencegah alkilasi pada DNA serta meningkatkan aktifitas sistem perbaikan DNA yang bermanfaat untuk mejelaskan mekanisme pencegahan kasinogenesis (Djoko, A P. 2000)
Glikosida
polyfenol the sebagai senyawa bioaktif kosmetika, yaitu anti melanogenesis dan
anti oksidan. Tidak
menutup kemungkinan penerapan senyawa polifenol glikosidadipakail sebagai
suplemen, daiam kader tertentu sebagai agen aktif dalarn menqatasi permasalahan
kulit khususnya melanogenesis dan oksidasi sel‑sel tu buh Achmad Dinoto et. al, (2000)
Kompqsisi teh sebagian besar mengandung ikatan polyfenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada didalam sayur‑sayuran, buah‑buahan, dan minuman seperti the dan anggur.
Pada tanaman,
flavonoid memberi perlindungan.terhadap adanya strees lingkungan, sinar ultra
violet, serangga, jamur, virus, bakteri dan sebagai pengendali hormon. dan
enzim inhibitor
Subkelas. dari polyfenols meliputi flavonones, flafonois,
flvonones, catechins, antocyanidin dan isoflavones. Turunan
flafonols, quercetin dan turunan catechins epi‑catechin (EC), epigallo‑catechin
(EGC), epigallo‑catechin gallate (EGCg) umumnya ditemukan didalam the.
EGCg dan quercetin merupakan antioksidan kuat dengan kekuatan 100 kali lebih,
tinggi dafi vitamin C dan 25 kali vitamin E yang juga merupakan antioksidan,
potensial.
The
juga sebagai sumber vitamin dan mineral. Vitamin C dan E hilang selama proses pengolahan,
penyimpanan ‑dan pembuatan minuman the, namun vitamin K terdapat dalam
jumiah yang cukup banyak (300 ‑ 500 ITJ/gr). Tehe mengandung banyak mineral
baik mikro maupun makro mineral, yang berperan dalam fungsi pembentukan enzim,
didalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan lainnya, Joko Pambudi (2000) 1
DISKUSI
Katekin merupakan senyawa. Polifenol penyusun utama pada daun the yang bermanfaat untuk kesehatan misalkan pada senyawa epigallocatechingallate (EGCG) dari the sebagai pencegah kanker. Telah dilaporkan bahwa efek hambatan karsinogenesis the sangat berkaitan dengan kandungan katekin. Hambatah the hijau 6 kali lebih berpotensi bila dibandingkan dengan tehe hitam 1,25. % estrak air the hijau, yang identik dengan kadar the dalam minuman, sehari‑hari dapatmenekan 82% pembentukan tumor yang diinduksi oleh 7,12‑dimetilbenz(a)antrasena(DMBA) pada tikus. EGCG juga dilaporkan dapat menghambat karsinogenesis yang disebabkan oleh
benzo(a)piren(BP). Studi epidemologis
juga membuktikah bahwa the dapat menurunkan resiko kanker usus di Shanghai,
Cina, demikian pula dapat mencegah alkilasi.DNA, serta perbaikan DNA, (Djoko,
A.R, 2000)
Glikosida polifenoll the juga
dapat dimanfaatkan sebagai senyawa bioaktif kosmetika, misalkan salah satu
gangguan yang mungkin dijumpai pada kulit adalah melanogenesis atau melanosisi, yaitu kelainan dalam pembentukan warna kulit akibat
hiperpigmentasi atau hipopigmentasi pada kulit yang dapat diakibatkan adanya
aktifitas enzim tirosinase dalarn pembentukan pigmen melanin, dan polifenol
tersebut mampu menghambat aktivitas enzim tirosinase pada proses melanogenesis.
Polifenol glykosida berpotensi
sebagai antioksidan, dimana hidrokinon dapat berfungsi sebagai antioksidan
melalui penghilangan, radikal bebas, sehingga memiliki
efektivitas untuk tujuan penggunaan yang
bersifat praktis., Achmad Dinoto, et.
al, (2000)
Kandungan
katekin pada daun the hijau dapat dilihat
pada tabel 7.
Sedang perbandingan
kandungan katekin pada the hitam antara 17
– 30% dari teh hijau, sedang pada tehe polong hanya 5%
Dari , uraian diatas tentang peranan katekin, serta
kandungan dan manfaat minuman the yang berkhasiat sebagai minuman fungsional
dapat berperan sebagai, pembentukan enzim didalam tubuh, dimana peran enzim
tersebut sangat mutlak keberadaannnya terutama dalam proses metabolisme sel.
Dapat pula menurunkan kanker
dengan kemampuan senyawa fenol yang
marnpu memberian perlindungon, terhadap zat
karsinogenik serta senyawa EGCg
merupakan.senyawa aktif yang berperan didalam mencegah kanker.
Teh juga berperan
didalam resiko teradinya penyakit kardiovaskuler, dengan 'menurunken kadar kolesterol darah dan tekanan darah. Karena
polyfenol teh memilki kemampuan menghambat penyerapan kolestero mengharnbat
penggumpalan set‑se platelet, sehingga mencegah terjadinya penyumbatan
pembuluh darah dan merupakan antioksidan kuat yang.mampu melindungi oksidasi
LDL-kolesterol oleh radikal bebas. Teroksidasinya kolesterol tersebut
berperan penting dalarn proses atherogenesis, yaitu proses awal pembentukan
plague pada dinding arteri sebagai penyebab terjadinya penyakit jantung.
Selain itu teh
juga berperan untuk menurunkan berat badan, karena the mampu sebagai
thermogenesis yang mampu meningkatkan, pembakaran kalori da lemak yang
berimplikasi terhadap penurunan berat badan. Teh juga
mencegah osteoporosis, karena. Senyawa aktif yang terkandung didalarn
the berperan menyerupai hormon esterogen lemah yang membantu melindungi tulang proses kerapuhan. The juga sebagai sumber
mineral dimana satu mineralnya adalah selenium, yang merupakan salah satu mineral berfungsi dalam pembentukan enzim antioksidan‑glutation peroxidase, dan erat kaitannya dengan metabolisme lodium. Kandungan vitamin K yang tinggi pada the juga berperan sangat penting dalam proses pembekuan darah, dan pembentukan tulang, sehingga kebutuhan untuk vitamin K sebagian dapat dipenuhi dengan minum the.
KESIMPULAN
Dari hasil
uraian dan diskusi diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa katekin (catechin)
senyawa yang mendominasi pada daun the dapat berfungsi untuk kesehatan. Sedang kandungan senyawa senyawa
lain, misalkan vitamin dan mineral dapat menunjang proses metabolisme dalam
tubuh. Sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat nutrisi minuman the dapat
berkhasiat sebagai kesehatan bagi manusia dan pertahanan pada tanaman the itu
sendiri
SARAN
Dengan tersediannya tanaman the
di Indonesia yang berpotensi sebagai minuman fungsionial yahg berkhasiat tinggi terhadap
kesehatan: tubuh, maka perlu dibiasakan meminum the secara teratur
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, S.dan,,KustamIyatir‑B, 1994. Potensi
Menyehatkan thewang Indonesia. Perspogi Jawa Tengah,
Bambang,Ki
Suhartika, Suoria, dan.Supria, dan S tanjung 1996. Katekin pucukteh segar dan perubahannya selama pengolahan. Laporan hasil
penelitian teknologi the dan kina
Dinoto,Joko.S. Yati,S Soeka'., dan Rini
Handayani, 2000. Glikosida, polifenol dan peluang pemanfaatanny6 sebagai
senyawo bioaktif kosmetika, seminar sehari the untuk kesehatan, Bandung.,
Djoko. Agus Purwanto., 2000,
Epigalokatekin galat dari. the sebagai pencegah
kanker, Seminar sehari the untuk kesehatan. Bandung
Gerats, A.M. and C. Martin 1992. Flavonoid synthetis P tunica
hybrida, Genetics and Molecular Biology In H.A
Stafford and R.K. Ibrahim (Eds) Phenols Metabolism pland. Plenium Press, New
York.
Joko Pambudi, 2000. Potensi the sebagai sumber zat gizi dan
peranannya dalam kesehatan., seminar sehari the untuk
kesehatan, bandung.
Kustamiyati.B..2000, Prospek the Indonesia
sebagai minuman tradisional, Disampaikan pada sehat. the
untuk kesehatan, 17Oktober 2003,
Oguni,f 1996, Green Tea and human
health Japan tea exporter's association Shizuoka Japan.