(Psychorientology)
Program
pengendalian alam fikiran, telah lama dibicarakan didunia, dan telah sukses
dimana-mana. Banyak orang yang mengalami kemajuan pesat dalam kehidupannya
setelah mempelajari methode program tersebut.
Banyak aliran-aliran yang mengajarkan methode tersebut, dan ada
bermacam-macam teknik meditasi untuk dapat memahaminya. Antara lain di
Indonesia dikenal dengan istilah tenaga dalam, di china dengan chi, di Jepang dengan ki, di India dengan yoga, di Filipine dengan prana, dan banyak lagi. Dalam penulisan
ini penulis membatasi metode tersebut dengan salah satu saja yaitu dengan menggunakan
methode silva,
Suatu penyembuhan pribadi akan merupakan
bukti yang paling meyakinkan mengenai rahasia kekuatan alam fikiran kita
tersebut. Bermacam-macam penyakit dapat disembuhkan melalui teknik-teknik
pengendalian alam fikiran kita. Dalam keadaan darurat, bila ada bahaya,
kesulitan, dalam keadaaan sakit, dan ancaman maut, kita tanpa sadar telah
melakukan teknik pengendalian alam fikiran kita sehingga kita dapat dihindarkan
dari segala cobaan diatas.
2. Sejarah
Penemuan Methode Silva
Penyelidikan mengendalikan gelombang alam
fikiran (mind) dimulai di Laredo,
Texas, USA dalam tahun 1944. telah dimulai penyelidikan untuk memperbesar
faktor I.Q. (intelligence qoefficient) pada
siswa yang dijadikan percobaan.
Metode
silva ini mengajarkan bagaimana cara kita menggunakan fekuensi pusat pikiran
pada keadaan sadar
Metode
ini mengembangkan suatu proyeksi deteksi efektif yang dapat kita kendalikan
sendiri. Pengetahuan baru ini dinamakan Psychorientologi
oleh Jose Silva, yang mengantarkan metode program pengendalian alam
pikiran. Jose Silva adalah salah satu cerita sukses dari Amerika , beliau
dilahirkan oleh keluarga miskin di pinggiran kota Texas-Mexican. Sejak usia 4
tahun beliau sudah menunjukkan bakat yang cemerlang, beliau juga percaya bahwa
seseorang yang mempunyai intelegensia tinggi pasti sukses apabila ia mau
berusaha. Tanpa pendidikan formal, tanpa pembimbing, tanpa dukungan orang lain,
tanpa modal, tanpa pengantar orang lain, dia hanya mengikuti petunjuk dari
intelegensianya yang tinggi untuk menjadi seorang yang businesman yang sukses. Tahun
1944 ia mulai melakukan penelitian alam pikiran dan kemampuan manusia. Tahun
1966 mulai membentuk training alam pikiran yang pertamakali di dunia, dan
tersebar di Amerika dan lebih dari 100 negara lain.
Tahun
1997 dia merubah perhatiannya kepada hal-hal yang sangat diminatinya yaitu
tentang bagaimana mendapatkan petunjuk dari tingkat kecerdasan yang tinggi
sehingga dapat memenuhi tujuan hidup kita. Singkatnya sebelum beliau meninggal
tahun 1999, program pengendalian alam pikiran dengan metode silva merupakan program
yang sangat bergengsi dan sangat tersohor didunia.
3.
Metode Silva
Konsep
ini mencoba menyelidiki kemungkinan seseorang untuk di tingkatkan IQ nya dan
bagaimana orang mampu menggunakan pusat pikirannya pada keadaan sadar bangun
dan menerapkan tenaga yang diperbesar tersebut untuk mengadakan rekaman yang
lebih kuat pada sel-sel pusat pikiran dan dengan demikian lebih banyak
informasi dapat diingat dan dicari kembali apabila rekamannya sangat kuat dan
dalam.
Apabila
suatu hambatan psikologis dapat dikendalikan, maka impresi kuat pada sel-sel
pusat pikiran berupa informasi-informasi, akan mempertinggi daya ingat serta
pengambilan kembali ingatan yang menjadi faktor-faktor penunjang penambahan
faktor IQ.
Biaya
penggunaan EEG (electro encyphalogram)
yang tinggi untuk merekam gelombang frekuensi pusat pikiran dan sulitnya
penafsiran alat tersebut dimana harus seorang ahli yang dapat menggunakan serta
menelusuri gelombang frekuensi pusat pikiran tersebut, menyebabkan alat EEG
tidak digunakan dalam penelitian ini dan dicari alternatif lain yang dapat
menunjukkan dan membuktikan bahwa pusat pikiran dapat bekerja pada tingkat
frekuensi yang rendah.
Kita
sadar bahwa pada keadaan tidur ayam, pusat pikiran itu berfungsi pada frekuensi
paling rendah, yaitu frekuensi DELTA. Dengan demikian maka yang menjadi
persoalan ialah bagaimana melatih seseorang dapat menuju pada keadaan tidur
ayam tadi, tetapi bukan dalam kondisi tidur ayam. Selanjutnya untuk membuktikan
bahwa pusat pikiran berfungsi pada frekuensi THETA, jadi lebih rendah lagi. Untuk
memberi bukti bahwa manusia bisa berfungsi pada frekuensi yang berbeda-beda
itu, maka ia harus mengerjakan sesuatu dengan materi biologisnya serta alam
fikiran yang tak dapat dikerjakan pada keadaan normal, yaitu pada frekuensi
bangun sadar. Ditambah lagi dengan ketentuan, bahwa dalam keadaan apapun, baik
keadaan tenang maupun yang bersimpang siur, seseorang perlu menjaga
pengendalian nirsadarnya.
Dalam
beberapa percobaan ditemukan bahwa siswa yang sedang berfungsi pada frekuensi
rendah yang dilaksanakan dengan pengendalian kewaspadaannya, maka mereka
merasakan perobahan-perobahan dalam denyut jantung dan tekanan darahnya, dimana
pada saat tersebut mereka dapat mengubah ambang rasa sakit, gangguan pencernaan,
selalu berkeringat, suhu kulit badan serta perbaikan dalam peredaran darah.
Dengan
mengubah tingkatan ketinggian IQ, maka pengaruh usaha kita dalam meningkatkan bidang pendidikan mempunyai tujuan sebagai
berikut:
3.1. Dalam belajar , kita mencoba menghilangkan
pikiran-pikiran yang dapat membingungkan dan membimbangkan dengan berkonsentrasi
lebih baik
3.2. Memperkuat
kebiasaan belajar yang positif
3.3. Belajar dengan impresi informasi menggunakan tenaga
yang lebih kuat
3.4. Belajar menggunakan kunci teknik-teknik untuk
memprogram diri sendiri
Dengan
terus berjalannya percobaan, maka jelaslah bahwa seseorang pasti memerlukan
kondisi mental khusus untuk dapat melaksanakan hasil yang dicari dengan
sempurna.
Kita
berpendapat bahwa kondisi alam fikiran yang diperlukan bukan hanya satu saja,
yaitu yang biasa dikenal dengan kondisi sadar normal atau keadaan gelombang
frekuensi BETA. Kondisi tingkat BETA
didefinisikan sebagai tingkat bangun sadar. Kita melihat bukti, bahwa kondisi
alam fikiran yang diperlukan untuk membuat suatu peristiwa luar biasa itu
adalah keadaan tingkat frekuensi pusat pikiran yang lebih rendah, dan kita
sadar bahwa peristiwa luar biasa itu dapat terjadi pada saat seseorang sedang
menuju pada keadaaan tidur ayam. Keadaan luar biasa yang diperlukan untuk
mewujutkan peristiwa tersebut didefinisikan sebagai tingkat nirsadar.
Selanjutnya penyelidikan dirubah dan
diarahkan pada bagaimana kemampuan menerka. Seseorang diminta mencoba
menerka sesuatu pada alam fikiran kita. Ini dengan memberikan sedikit informasi
dan diminta untuk mengisi perinciannya. Beberapa saat kemudian siswa tadi
menjadi trampil dalam hal menerka apa saja yang ada dalam alam fikiran kita
serta relatif terkait pada suatu masalah. Dan ini dilakukan tanpa informasi
apapun.
Berikutnya
latihan menentukan apakah seseorang mampu atau tidak memberikan informasi
mengenai sesuatu masalah yang mana kita hanya mempunyai beberapa perincian
saja. Setelah kita berhasil mendapatkan informasi yang benar maka mulailah
melatih untuk memberikan masalah yang kita sendiri tidak tahu atau buta sama
sekali akan hal itu, tetapi yang dapat dikoreksi. Kemudian jangka waktunya menerka
diperpendek tetapi masih tetap effisien.
Percobaan
dilakukan pada 20 – 30 orang laki-laki saja, perempuan saja, campuran laki dan
perempuan dan beberapa kali dengan batas umur tertentu. Setelah 40 sampai 48
jam waktu kelas dengan metoda latihan mental khusus, setiap orang dapat belajar
dan memperoleh kemampuan berfungsi dengan pengendalian mental pada tingkat
frekuensi pusat pikiran yang rendah. Setelah selesai latihan tersebut mereka diuji
dengan diminta untuk menyelesaikan beberapa masalah dengan menggunakan fungsi
frekuensi pusat pikiran rendah, dan bila mampu maka mereka berhasil.
Dari
percobaan tersebut disimpulkan bahwa dalam waktu 40 – 48 jam, kita mampu
melatih suatu kumpulan siswa untuk berfungsi dengan pengendalian mental pada
frekuensi tingkat rendah yang memberikan keseimbangan yang lebih tinggi, lebih
energik dan lebih bermutu dalam pemikiran guna penerapan hal-hal khusus. Mutu
yang dapat dicapai pada hasil akhir adalah , bahwa seseorang bukan saja sadar
akan informasi yang relatif terkait pada suatu masalah, tetapi diapun akan
menyadari bahwa informasi yang relatif itu berhubungan dengan penyelesaian
masalah itu sendiri.
Penemuan
ini menunjukkan bahwa pusat pikiran manusia, alam pikiran dan kecerdasannya
berfungsi pada tingkat-tingkat dimensi ALPHA, THETA dan DELTA, dan pada
tingkatan ini mempunyai potensi tinggi dan luar biasa untuk menyelesaikan
masalah-masalah. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan manusia bukan saja mampu
untuk menditeksi dan menerima informasi yang diimpres pada pusat pikiran orang
lain dari suatu jarak tertentu. Diteksi informasi semacam ini , yang
dilaksanakan dan berfungsi pada kondisi frekuensi rendah, didisebut komunikasi
subjektif.
4. Alam Fikiran
Alam
fikiran manusia merupakan kemampuan kecerdasan manusia, seperti halnya kita
melihat kemampuan dari mata dan mendengar sebagai kemampuan dari telinga. Alam
fikiran merupakan alat detektor utama manusia yang mampu mendeteksi informasi
yang disimpan oleh detektor-detektor lainnya pada pusat pikiran dan dapat
mempengaruhi dan atau menditeksi informasi pada kehidupan sel-sel, kedua-duanya
dalam lingkungan dan dari suatu jarak tertentu.
Kecerdasan
manusia melalui hasrat, diteruskan kesetiap pusat pikiran, dapat menyadari
adanya informasi yang disimpan disitu. Pusat pikiran merupakan suatu almari
arsip dimana informasi telah tersusun didalamnya sejak manusia memijakkan
kakinya diplanit ini, berfungsi pada tingkat primitif dari kehidupan binatang. Informasi
ini diturunkan dari mulai bapak atau ibu kepada anak dengan bermacam-macam
cara, termasuk cara pemindahan genetika.
Para
ilmuwan telah mempelajari dan menyelidiki peran pusat pikiran dengan
menggunakan cara elektronics. Dalam keadaan bangun, pulsa-pulsa listrik dari
pusat pikiran mencapai tingkat tinggi, yaitu melampoi 14 gelombang per detik
dimana ini merupakan batas gelombang ALPHA/BETA, dan dapat mencapai 40
gelombang per detik lebih. Dalam keadaan tidur ayam pusat pikiran menimbulkan
pulsa terrendah pada dimensi DELTA sekitar 0,5 sampai dengan 3,5 gelombang per
detik.
Pusat
pikiran membagi pulsa-pulsa kedalam empat jalur yang rendah sampai yang tinggi
yaitu: DELTA, THETA, ALPHA dan BETA. Kelima indera fisik, yaitu sentuhan, rasa,
bau dengar dan khususnya penglihatan berhubungan dengan fungsi tingkat BETA. Buktinya,
semua informasi yang diimpres melalui detektor-detektor fisik, disimpan dan
disusun dalam beberapa sub-kompartemen didalam BETA.
Bagian
pusat pikiran pembuat ALPHA merupakan dimensi sendiri, jelas suatu dimensi yang
telah dilalaikan dalam evolusi kemanusiaan.
Dimensi
ALPHA mempunyai suatu set lengkap kemampuan deteksi seperti pada dimensi BETA. Karena
kita tidak menggunakan dimensi ALPA dengan keadaan sadar, maka perlu melatih
manusia agar dapat berfungsi pada dimensi ALPHA itu, guna menuntun, memimpin
dan mengorientasikan alam fikiran.
4.
Arti Psychorientologi
Arti Psychorientologi
adalah sebagai berikut:
5.1. Menolong
mendudukkan alam fikiran pada bidang sendiri yang berada dalam diri sendiri,
yaitu dimensi aslinya.
5.2. Melanjutkan
penuntunnya, mengelola serta mendidik fungsinya didalam dimensi itu
5.3. Membangun,
meningkatkan serta mengendalikan pengamatan fisiknya termasuk tanggapan yang
murni kepada alam fikiran.
5.4. Meneruskan
pendidikan ini agar terus berkembang dan meningkatkan dalam penerapan fisik,
dengan menerapkan ini alam fikiran akan belajar menggunakan bidang pengamatannya sendiri, dan yang paling tidak
dengan fasilitas yang sama seperti sekarang ini dapat menggunakan bidang
pengamatan biologisnya.
6. Mengembangkan kemampuan kita
Cara berlatih agar
kita dapat masuk kedimensi gelombang ALPHA adalah sebagai berikut:
6.1. Duduklah dengan santai tenang relax
dan mata dipejamkan
6.2. Letakkan
kedua tangan diatas paha, dimana ujung-ujung jari tangan kiri dan tangan kanan
saling dirapatkan.
6.3. Bernafaslah dengan teratur
6.4. Mulailah
menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan-lahan sekali sambil
konsentrasi untuk membuat gambaran angka tiga tiga kali , kenudian dengan cara
yang sama membuat gambaran angka dua, tiga kali dan berikutnya membuat gambaran
angka satu juga tiga kali.
6.5. Kita mulai
mencapai kondisi kedalaman, dimana kita mulai masuk pada dimensi ALPHA,
pertahankan konsentrasi tersebut dan lemaskan otot-otot dalam seluruh tubuh.
6.6. Latihan ini
dilakukan lebih kurang dalam waktu lima belas menit.
6.7. Sebelum
membuka mata ucapkanlah dalam hati saya bangun segar sehat dan sejahtera
demikianlah kenyataannya. Baru kita menghitung satu sampai tiga dan buka mata. Maka kita akan memperoleh ketenangan dan konsentrasi
yang makin lama makin dalam,
Ini adalah salah satu teknik latihan
meditasi dengan metode silva dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
rasa percaya.
7. Kegunaan dari Metode Silva
Setelah kita
mengikuti pelatihan ini maka manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut
7.1. Belajar relaksasi, merasakan
ketentraman.
7.2. Mengendalikan
kebiasaan-kebiasaan kita
7.3. Mengembangkan kesadaran kita
7.4. Penyembuhan diri sendiri dan orang lain
7.5.
Mengembangkan kepekaan kita
7.6. Dan hal-hal lainnya yang mungkin saat ini belum
terbayangkan oleh kita kehebatannya
8. Sekala
Evolusi
Berikut adalah bagan dari sekala evolusi gelombang
otak pada masing-masing dimensi dan tingkatannya dimana kita masuk pada suatu
dimensi BETA, ALPHA, THETA, dan DELTA
8.1. BETA, antara
14 s/d 40 gelombang per detik kondisi bangun sadar
8.2. ALPHA antara 7 s/d 14 gelombang
per detik kondisi nirsadar
8.3. THETA antara 7 s/d 4 gelombang per detik kondisi nirsadar
8.4. DELTA antara 4 s/d 0,5
gelombang per detik kondisi tanpa kesadaran
8.5. Dibawah 0,5
gelombang frekuensi pusat pikiran per detik manusia dalam kondisi koma atau
meninggal
Sekala Evolusi
Gelombang Frekuensi/Detik
Brain - 45 – 100 Pusat Pikir Mind
Dunia Fisik 1. Lihat 2. Dengar 3. Rasa 4. Sentuh 5. Bau Dibatasi ruang
dan waktu |
-
30 Nervous -
26 Normal BETA -
21 Relax - 17 - 14 perbatasan
pos/negatif |
Bangun
Sadar |
Dunia Spiritual |
- 10 ALPHA Mimpi - 7 dataran dasar |
Tingkat
NIR |
Tanpa Batas |
- 5,5
THETA - 4 Tidur |
Sadar Pembiusan Sakit |
Ruang
dan Waktu |
- 1,75 DELTA - 0,5 Tidur |
Tanpa Kesadaran |
Koma atau Meninggal
9. Kesimpulan
Kita
terbiasa menggunakan Otak kiri kita untuk melakukan aktifitas kita sehari-hari
dan dalam keadaan tidak sadar kita sering menggunakan otak kanan, contohnya
dalam kondisi kita baru belajar mengendarai mobil maka kita berkonsentrasi
dengan otak kiri sedangkan setelah kita mahir mengemudi dalam kondisi mengemudi
kadang-kadang kita masuk kedalam situasi yang tidak sadar atau melamun, tetapi
mobil tetap berjalan sesuai tujuan aman dan berjalan sesuai arah yang kita
inginkan dan disaat itulah kita menggunakan otak sebelah kanan kita.
Semakin
kita melatihnya masuk kedalam kondisi ALPHA maka putusan atau tindakan kita tanpa
disertai oleh sifat-sifat fisik atau emosi dan banyak hal-hal lain yang dapat
kita lakukan dalam kondisi ALPHA tersebut dan sungguh luar biasa hasilnya.
Demikian
ulasan singkat mengenai Metode Silva ini semoga bermanfaat .
9. Daftar Kepustakaan
1.
“Ace” Any Test, 4th
edition oleh Ron Fry (Career Press)
2.
Ask the Right Question
Oleh Ron Fry (Career Press, 2000)
3.
Creative Visualization
oleh Shatki Gawain (Bantam Books, 1983)
4.
Dream Telepathy Oleh
Montawue Ullman, M.D. & B. Stanley Kripper, Ph.D. (Macmillion, 1973)
5.
Executive ESP Oleh
Douglas Dean & John Mihalasky (Prentice Hall, 1975
6. The Silva Mind Control Method oleh Jose Silva & Philip Miele (Simon and Schuster., 1977)